Keadaan ekonomi Indonesia sampai saat ini memang masih belum banyak berubah. Di tengah bahaya dan cengkeraman kapitalisme modal, kita dihadapkan pula dengan adanya globalisasi yang menuntut kita menghadapi pilihan yang memberatkan. Meskipun keadaan ekonomi kita saat ini masih tidak stabil, namun semangat dari rakyat Indonesia tidak kenal menyerah. Namun, di saat semangat para pengusaha kecil di kalangan bawah, lagi-lagi mereka terbentur dengan permasalahan modal. Kita bisa cukup lega karena baru-baru ini pemerintah dari kementerian koperasi mengucurkan dana kredit Usaha Rakyat (KUR) yang cukup bisa membantu masyarakat.
Kegigihan pengusaha kecil dalam menjalankan kualitas usahanya sudah tidak diragukan lagi. Semangat bangkit dari keterpurukan,semangat berkemajuan,dan menghadapi tempaan rakyat kita luar biasa dan patut kita beri acungan jempol. Hal ini juga terbukti ketika tahun-tahun lalu pemerintah merasa menyesal ketika memberikan kredit kepada pengusaha-pengusaha besar yang akhirnya berujung pada kredit macet. Di saat yang bersamaan pula, ada beberapa koperasi mengalami kebangkrutan karena dampak kenaikan BBM. Pemerintah selama ini pun kurang memperhatikan mengenai pemberdayaan koperasi dan usaha kecil serta menengah. Kita bisa melihat ini dari kesan yang ditimbulkan karena pemerintah baru mampu memberikan bantuan modal saja, sedang disisi pemberdayaan dan pembinaan masih kurang.
Kelemahan Koperasi Indonesia saat ini.
Sebenarnya koperasi memegang peranan yang sangat vital dan strategis dalam perekonomian Indonesia. Namun, sayang saat ini belum banyak dari kita selaku penggerak koperasi yang benar-benar mengerti dan mau mendalami koperasi ini secara sungguh-sungguh. Hal ini bisa dilihat dari peran koperasi saat ini di Desa kita masing-masing. Koperasi di desa-desa kita kurang berjalan dengan optimal karena baik dari karena factor intern maupun ekstern. Daktor intern misalnya kurangnya pemahaman tentang apa itu koperasi dan kinerjanya.
Faktor ekstern bisa dari pemerintah misalnya kurangnya pemberdayaan yang dilakukan pemerintah terhadap koperasi-koperasi di lingkup kita.
Kita cukup kaya dengan berbagai kekayaan alam yang bisa untuk dikembangkan ke dalam industri perdagangan juga industri makanan. Kesadaran masyarakat, bila tidak didukung oleh pemerintah, maka hal ini dirasa kurang. Karena untuk membangun sebuah industri rumah tangga kecil untuk dikembangkan menjadi cukup besar perlu pelatihan serta pembinaan dari pemerintah.
Permberdayaan melalui koperasi akan lebih sesuai dengan karakter dari masyarakat Indonesia itu sendiri juga sesuai dengan dasar perekonomian di Indonesia yaitu dengan prinsip perekonomian berdasarkan konsep kekeluargaan. Koperasi saat ini cenderung hanya sebagai pemasar produk-produk luar saja, sedang dari makanan, atau produk dari dalam dareah kita sendiri sangat jarang diperhatikan.
Kita cukup kaya dengan berbagai kekayaan alam yang bisa untuk dikembangkan ke dalam industri perdagangan juga industri makanan. Kesadaran masyarakat, bila tidak didukung oleh pemerintah, maka hal ini dirasa kurang. Karena untuk membangun sebuah industri rumah tangga kecil untuk dikembangkan menjadi cukup besar perlu pelatihan serta pembinaan dari pemerintah.
Permberdayaan melalui koperasi akan lebih sesuai dengan karakter dari masyarakat Indonesia itu sendiri juga sesuai dengan dasar perekonomian di Indonesia yaitu dengan prinsip perekonomian berdasarkan konsep kekeluargaan. Koperasi saat ini cenderung hanya sebagai pemasar produk-produk luar saja, sedang dari makanan, atau produk dari dalam dareah kita sendiri sangat jarang diperhatikan.
Koperasi dengan berbagai prinsip kekeluargaan, kerakyatan, semangat gotong royong, kerjasama, merupakan suatu solusi ditengah permasalahan perekonomian bangsa yang cukup lama ini. Sehingga diharapkan ekonomi Indonesia terbebas dari jeratan utang, dan bisa mencapai kemajuan dengan semangat kemandirian tidak seperti saat ini.Karena, bila bangsa sudah bisa mandiri, maka bangsa tersebut akan semakin dekat dengan kemajuan.
http://yuniartika.wordpress.com/2009/11/02/pengaruh-koperasi-terhadap-perekonomian-indonesia/